BENPARK - Ikan Gurami Sabah memiliki kecantikan yang sungguh istimewa. Tidak seperti gurami lainnya, ikan ini memiliki ekor yang berwarna merah yang dapat menarik perhatian para pecinta ikan dengan cepat.


Ikan gurame Sabah juga dikenal dengan sejumlah nama lain seperti Giant Red Tail Gourami, Giant Red Finned Gourami, Red Flag Gourami, dan Giant Red Fin Gourami. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan ini adalah varietas gurami yang tidak biasa. Selain keindahan bentuk dan warnanya yang menakjubkan, harga yang cukup tinggi juga menjadikan ikan ini semakin memperoleh nilai eksklusif bagi pemiliknya.

Gurami Sabah

Ikan Gurami Sabah sering ditempatkan dalam akuarium bersama dengan ikan predator lain seperti ikan Arwana, Alligator, Oscar, dan sebagainya. Mari kita simak informasi lebih lanjut tentang Gurami Sabah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang spesies ini.


Klasifikasi Ilmiah


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : O. laticlavius
Nama Latin/Ilmiah : Osphronemus laticlavius


Bentuk Fisik

Gurami Sabah

Dari sudut pandang fisiknya, ia nampak hampir sama dengan ikan gurami lainnya dalam hal bentuk tubuhnya. Namun yang paling menonjol adalah warna merah yang terdapat di bagian ekornya dan siripnya. Warna abu-abu kehitaman pada tubuhnya berpadu dengan ekor dan sirip merahnya, menciptakan kontras yang menarik.


Selain itu, tidak hanya perbedaan tersebut, jika diperhatikan dengan teliti, akan terlihat bahwa mulutnya lebih besar daripada mulut ikan gurami biasa. Berdasarkan penelitian, terdapat bukti bahwa memiliki mulut yang lebih besar merupakan hasil adaptasi untuk kecenderungan menjadi pemakan daging.


Ukuran Gurami Sabah dapat mencapai sekitar 50 cm saat dewasa. Saat dipikirkan, ukurannya cukup besar untuk ikan gurami yang juga dikenal sebagai pemangsa ikan.


Penyebaran wilayah


Ikan Gurami Sabah tersebar di Asia Tenggara, terutama di Malaysia dan Indonesia (terutama di Kalimantan). Tempat yang sering ditemukan ikan ini adalah di wilayah Sabah dan bagian timur Kalimantan.


Makanan

Gurami Sabah

Ikan Gurami Sabah adalah jenis ikan yang dapat memakan berbagai jenis makanan. Gurami Sabah seringkali mengonsumsi ganggang air, ikan, krustasea, katak, cacing, bahkan bangkai di habitat alaminya. Secara umum, Gurami Sabah yang dipelihara di penangkaran akan diberi pakan berupa pelet yang mengandung nutrisi berkualitas tinggi. Tak perlu heran, bahkan Gurami Sabah juga doyan mengkonsumsi roti, kentang rebus, dan berbagai jenis sayuran.


Gurami Sabah tidak termasuk dalam jenis ikan yang selektif dalam memilih makanan, bahkan ikan ini termasuk dalam jenis ikan yang sangat doyan makan dan dapat menerima berbagai jenis makanan. Sarannya mungkin adalah untuk makan sebanyak 2 kali dalam sehari.


Habitat & Karakteristik

Gurami Sabah

Gurami Sabah hidup di sungai, danau, dan perairan rawa yang memiliki aliran air yang lambat dan tidak terlalu cepat. Gurami Sabah cenderung memilih perairan dengan pH antara 6,2 hingga 8,0 dan suhu antara 20 hingga 30 derajat Celcius.


Jangan lupa untuk selalu membersihkan akuarium secara teratur saat kamu merawat ikan ini. Minimal 25 hingga 50% dari keseluruhan volume akuarium perlu diganti secara berkala untuk memastikan suplai air yang segar bagi Gurami Sabah.


Ikan ini lebih suka berdiam diri dan tidak terlalu aktif dalam berenang, oleh karena itu disarankan untuk menambahkan ikan yang lebih aktif dalam berenang agar akuarium yang kamu miliki menjadi lebih hidup.


Temperamen

Gurami Sabah

Gurami Sabah ternyata dikenal sebagai ikan yang tidak agresif dan aman untuk dipelihara. Sama seperti ikan predator lainnya, Gurami Sabah akan mempertimbangkan tankmate yang terlalu kecil sebagai mangsanya.


Umumnya, Gurami Sabah hanya akan menunjukkan perilaku agresif jika ukuran akuariumnya terlalu kecil. Asal ukuran tankmate seimbang dan tanknya cukup besar, semuanya akan berjalan dengan lancar.


Catatan khusus


Saat ini belum terdapat data spesifik mengenai jumlah populasi Gurami Sabah dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia, karena IUCN belum mengevaluasi spesies ini.