BENPARK - Setiap individu memiliki kegiatan sendiri yang membuat mereka sibuk sehingga terasa seperti selalu berlomba dengan waktu. Banyak di antara mereka merupakan pecinta ikan predator dan senang memeliharanya.


Namun, menjaga ikan predator tidaklah mudah karena akan ada perbedaan dalam hal perawatan dibandingkan dengan menjaga ikan non-predator. Perbedaan antara ikan predator dan non-predator terletak pada aspek-aspek seperti pola makan, proses filtrasi, dan perawatan yang diperlukan. Saat menjaga ikan predator, perlu untuk memberikan perhatian tambahan terutama dalam hal pemberian makanan.

Tips Memelihara Ikan Predator

Jika kita memelihara ikan non-predator, maka pemberian makanan akan menjadi lebih mudah karena ikan tersebut dapat diberi butiran (pellet) sebagai makanannya. Bagaimana jika kita membudidayakan ikan pemangsa. Tentu saja akan ada perbedaan, karena ikan pemangsa biasanya memakan ikan kecil seperti Nila, Lele, Komet, atau Molly. Kamu tidak hanya bertanggung jawab atas merawat ikan pemangsa, tetapi juga ikan kecil yang menjadi makanannya.


1. Atur jadwal makan


Mohon atur jadwal makan berdasarkan karakteristik dan jenis ikan sebaik mungkin. Setiap jenis ikan memiliki jadwal makan yang berbeda. Kamu tidak dapat membuat jadwal makanan yang sama untuk ikan piranha dan ikan predator lain seperti Peacock Bass. Sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli yang berpengalaman (biasanya disebut para suhu) dalam hal intensitas dan frekuensi memberi makan ikan predator yang kamu pelihara.


Setelah berkonsultasi, kamu dapat segera menentukan jadwal makan. Apakah Pagi? Siang? Sore? Malam? Setelah bekerja? Sebelum masuk sekolah? Setelah membersihkan mobil? Tidak masalah, yang terpenting adalah membuat jadwal yang cocok dengan kegiatan kamu dan pastikan untuk menjalankannya dengan disiplin. Oleh karena itu, berjuanglah untuk kebaikan ikanmu agar hidup dan sehat.


Mungkin beberapa pecinta hobi ikan kurang memperhatikan hal ini karena ketika mereka pertama kali memberi makanan ikan di hari pertama, mereka langsung memasukkan semua makanan ikan ke dalam akuarium yang berisi ikan predator. Dengan demikian, ikan predator diberi makan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, sehingga pemiliknya tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk memberi makan ikan predator secara manual. Ikan predator telah diberi pakan sejak hari pertama setelah dibeli oleh pemiliknya di pasar.


2. Atur jadwal menguras air tank


Langkah selanjutnya adalah menjadwalkan untuk melakukan pengurasan air tank secara teratur. Tidak lagi merupakan sebuah rahasia, bukan. Bahwa ikan pemangsa menghasilkan amonia lebih banyak daripada ikan yang bukan pemangsa. Oleh karena itu, tindakan pengurusan sangat penting saat kita merawat ikan pemangsa.


Sama halnya dengan tips sebelumnya, setiap jenis ikan memiliki jadwal yang berbeda untuk menguras air tangki mereka. Pari sebaiknya sering melakukan pembersihan tangki airnya daripada Peacock Bass. Meskipun hanya sekitar 10% dari keseluruhan volume air tangki. Terdapat variasi dalam frekuensi pengisian air tank, ada yang perlu diisi setiap minggu dengan 60% total volume air tank, ada pula yang hanya perlu diisi setiap hari namun dengan jumlah 10% dari total volume, dan ada yang perlu diisi setiap 4 hari sekali dengan 30% total volume air tank.


Semua jadwal menguras air tank kamulah yang membuat. Sebelumnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan para ahli yang berpengalaman, "Kapan waktu yang tepat untuk mengganti air dalam tank jika saya memiliki ikan predator seperti a, b, c, d. " Setelah berkonsultasi, segera buat jadwal yang harus diikuti, dan yang paling penting adalah mematuhi jadwal tersebut dengan kedisiplinan untuk menjaga kebersihan air tank milikmu.


3. Siapkan alat darurat


Siapakah yang dapat meramalkan masa depan di dunia ini? Bagaimana nasib tank kamu di masa depan? Bagaimana keadaan ikan kamu akan bertambah besok? Tidak seorang pun yang bisa memastikan hal tersebut. Hal yang dapat kita lakukan hanya mempersiapkan diri sejak dini sebelum kejadian tersebut terjadi. Kondisi tak diinginkan seperti ini sering disebut sebagai situasi darurat.


Beberapa orang mungkin masih penasaran, "Bagaimana contoh dari situasi darurat yang dimaksud. " Ya, sangatlah umum dalam kehidupan sehari-hari seperti kebocoran tank, ikan predator terkena penyakit White spot, ikan predator berkelahi, atau tiba-tiba listrik dari PLN padam. Siapa yang akan menyangka? Siapa yang akan menduga hal ini?


Persiapkan wadah seperti ember atau bak, jaring tambahan untuk ikan (yang cocok dengan ukuran tank dan ikan), garam untuk ikan, tutup tank, obat Anti-ich, dan sebagainya. Walaupun tak dapat meramalkan dengan pasti, tetapi berusahalah untuk menaksir apa yang bisa terjadi. Dengan mempertimbangkan potensi tersebut, barulah dilakukan persiapan alat-alatnya.


Sebagai ilustrasi, persiapkan diri menghadapi situasi darurat ketika listrik dari PLN mengalami gangguan. Apa yang kamu sediakan? Mungkin kamu harus menyiapkan gayung, bak kecil, aerator AC/DC, atau bahkan genset. Rencanakan dan persiapkan tindakan untuk menghadapi situasi darurat sehingga kamu tidak terkejut atau terganggu olehnya saat sedang sibuk dengan aktivitas padat. Kamu telah memiliki rencana, peralatan, dan prosedur yang kamu perlukan.


4. Permudah akses


Jika kamu perlu menguras, sebaiknya menyiapkan pompa filter dan pipa panjang daripada menggunakan gayung atau alat sedot manual. Hal ini akan memudahkan proses menguras nantinya. Oleh karena itu, selain mengurangi penggunaan energi juga memakan waktu yang banyak. Tanpa diragukan lagi, kapasitas air yang dapat disedot oleh pompa filter jauh lebih besar daripada alat manual yang memerlukan tenaga tangan. Mungkin terlihat remeh tapi perlu diketahui, jika tugas-tugas kecil yang mengganggu dilakukan setiap hari pasti melelahkan, bukan? Terlebih lagi dengan jadwal yang begitu padat dan sibuk yang kamu miliki.


Memudahkan akses juga tidak hanya tentang menghabiskan waktu. Jika kamu memiliki peralatan bantu seperti jaring atau peralatan bantu lainnya yang terletak jauh dari tank, segera dekatkanlah. Jika diperlukan, tempatkan di atas tangki atau tepat di samping tangki. Sangat efisien jika kamu ingin menangkap ikan, membersihkan tangki dengan lap khusus untuk kaca, atau melakukan aktivitas lainnya. Ini akan sangat menghemat waktu kamu. Meskipun hanya selisih waktu yang sedikit, namun pasti menyenangkan saat hal kecil seperti itu dapat diakses dengan mudah dan dekat.


5. Buat semua tampak rapi


Setiap individu memiliki waktu yang sangat berharga, bahkan 5 menit saja sudah memiliki nilai yang sangat penting. Karena itu, janganlah menyulitkan diri atau menyia-nyiakan waktu jika hanya mencari barang-barang kecil seperti jaring, sendok, atau kain lap yang hilang. Kemungkinan kamu lupa meletakkannya di suatu lokasi atau malah tersembunyi di barang lain.


Apakah bukan hal yang menjengkelkan ketika sesuatu membuatmu kesal dan merepotkan. Seharusnya, kamu hanya memerlukan waktu 10 menit untuk menyelesaikan tugas ikan, tetapi karena alat atau barangnya hilang atau tertutup, akhirnya kamu harus menghabiskan 50 menit untuk menyelesaikannya. Mungkin terlihat remeh, namun memiliki dampak yang signifikan, bukan?


Karena itu, tata letak alat-alat itu terlihat teratur. Pastikan kamu mengetahui lokasi tempat jaring, lap pembersih, pompa, atau peralatan lainnya tersimpan. Letakkan di dekat tank namun tetap teratur. Dengan demikian, kamu akan lebih terbiasa dengan lokasinya sehingga dapat menghemat waktu dengan lebih efisien.


Nah itulah 3+ tips memelihara ikan predator meskipun jadwal kamu sangat sibuk dan penuh aktivitas. Tidak ada rintangan dalam merawat ikan predator meskipun memiliki jadwal yang sibuk setiap harinya. Dengan kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik, segalanya akan berjalan dengan lancar. Semoga petunjuk-petunjuk tersebut dapat memberikan manfaat untuk kamu.