BENPARK - Bagi para penggemar baru atau pemula, kerap kali merasa kesulitan, bingung, atau bahkan salah langkah karena banyaknya ikan Koi yang dipelihara mati tanpa diketahui penyebabnya.
Dalam merawat ikan koi, penting untuk selalu diingat bahwa kita sebaiknya menciptakan kondisi kolam yang nyaman untuk ikan koi agar dapat tumbuh sehat, bukan hanya sekadar demi kenyamanan kita dalam menikmati pemandangan ikan koi yang berenang di dalam kolam.
Artinya, kita pasti menginginkan kolam kita selalu terlihat jernih sehingga kita dapat menikmati keindahan koi yang berada di dalamnya. Meskipun kolam terlihat jernih, tidak selalu berarti bahwa itu adalah tempat yang nyaman untuk ikan koi. Wow, apa benar? Kamu pasti sangat terkejut, ya.
Dengan demikian, pastikan bahwa air kolam yang jernih merupakan hasil dari proses penyaringan yang efektif di kolam kamu. Sistem penyaringan yang dipasang di kolam berfungsi penting untuk menjaga kualitas air sehingga menjadi nyaman bagi ikan koi yang kamu miliki.
Pada artikel kali ini, BENPARK ingin membagikan beberapa informasi krusial mengenai perawatan harian ikan koi kita, agar kita dapat mencegah terjadinya kematian masal pada ikan koi yang kita pelihara. Di bawah ini terdapat sejumlah kesalahan kritis yang sering dilakukan, yang dapat berakibat pada terjadinya kematian massal. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini sampai akhir ya:
1. Menguras habis air kolam
Kesalahan yang pertama adalah mengosongkan kolam secara total. Karena ingin segera melihat kolam menjadi jernih, cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan menguras airnya dan menggantinya dengan air segar. Hehehe, ayo jujur, apakah kamu pernah melakukan hal ini?
Terlebih lagi, sampai harus menukar semua air yang tersedia dengan air yang baru. Ini adalah kesalahan serius yang pertama, dan dapat dipastikan bahwa ikan Koi milikmu tidak akan mampu bertahan hidup lagi.
Eh, kenapa bisa begitu. Karena air baru yang ditambahkan ke kolam pasti memiliki kandungan yang sangat berbeda dibandingkan dengan keadaan air kolam yang sudah ada. Kondisi air, tingkat keasaman (pH), dan kandungan oksigen terlarut dalam air yang baru dapat sangat berbeda dibandingkan dengan air kolam yang lama. Ini dapat mengakibatkan angka kematian yang tinggi pada ikan Koi milikmu.
Lalu, apa langkah selanjutnya. Kamu hanya perlu melakukan pergantian air secara rutin, tetapi maksimal hanya 25% saja. Mungkin kamu akan bertanya kembali, jika hanya 25% yang diganti, bagaimana mungkin kolam kita bisa menjadi jernih. Kembali pada aspek kejernihan air, hal ini bukanlah satu-satunya indikator untuk memastikan bahwa ikan koi dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Artinya, jika kamu ingin memperoleh air yang jernih di dalam kolam, maka penting untuk merancang sistem penyaringan yang efektif.
Oleh karena itu, selain memiliki air kolam yang jernih, ikan koi akan merasa betah berada di sana.
2. Mengganti seluruh media filter
Selanjutnya, kesalahan kedua adalah dengan mengganti semua elemen penyaring. Seperti yang kita pahami, media penyaring yang terbuat dari berbagai bahan tidak hanya berperan dalam menyaring kotoran ikan Koi, tetapi juga berfungsi sebagai lokasi perlindungan bagi bakteri nitrifikasi. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menguraikan amonia, sehingga menjadi tidak berbahaya bagi ikan Koi.
Perlu dicatat bahwa limbah dari ikan Koi mengandung amonia yang dapat menyebabkan pencemaran pada air kolam. Jika proses filtrasi tidak dilakukan, kandungan amonia yang tinggi dapat berisiko bagi kesehatan ikan Koi. Wah, sangat menakutkan, ya.
Mengganti semua media filtrasi sama dengan menghilangkan sebagian besar bakteri nitrifikasi. Jika jumlah bakteri itu menurun, siapa yang akan mengambil peran untuk menetralkan amonia di kolammu. Betul, kan Akibatnya, kadar amonia yang terlarut akan meningkat dibandingkan dengan sebelumnya, bukan? Keadaan ini juga sangat berisiko bagi ikan koi kamu.
3. Memberi pakan berlebihan
Kesalahan ketiga yang perlu diperhatikan adalah memberikan pakan yang terlalu banyak kepada ikan Koi. Mengamati ikan koi yang menikmati makanannya dengan lahap merupakan sebuah pemandangan yang sangat menggembirakan. Apakah kamu sependapat? Begitu juga dengan orang lain, mungkin mereka merasakan hal yang sama. Sangat bahagia dan antusias. Terutama karena ikan koi tersebut begitu patuh dan ramah, sehingga mereka berebut makanan langsung dari tanganmu, yang biasa disebut "hand feeding". Beberapa orang juga berharap agar ikan koi mereka tumbuh dengan cepat, sehingga mereka memberikan pakan dalam jumlah yang besar.
Namun terkadang kita lupa bahwa makanan yang kita berikan sudah jauh lebih banyak dari seharusnya. Memberikan pakan dalam jumlah berlebih tidak akan berpengaruh pada pertumbuhan ikan Koi. Sebaliknya, hal itu justru dapat mencemari kolammu dengan kotoran dari ikan Koi itu sendiri. Bagaimana pendapatmu mengenai kesalahan yang ketiga ini?
4. Mengikis habis lumut kolam
Untuk memastikan kolam tampak bersih dari lumut atau alga, kamu seringkali mengikisnya hingga benar-benar bersih. Ini merupakan kesalahan yang serius, karena lumut yang ada di permukaan dinding kolam ternyata juga memiliki manfaat bagi ikan Koi, lho. Bagaimana mungkin Hal itu terjadi? karena lumut menyerap amonia. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai makanan alami untuk ikan koi kamu. Nah, ternyata sangat bermanfaat, ya.
Karena itu, biarkan lumut yang berkembang di permukaan kolam. Kecuali jika jenis lumut yang berkembang mempunyai daun yang panjang seperti rambut, kamu boleh memangkasnya secukupnya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa lumut panjang tersebut tidak hanya bisa menyumbat saluran hisap filter, tetapi juga dapat merusak pompa filter milikmu.
Baik, itu dia 4 kesalahan serius yang sering dilakukan dalam memelihara ikan Koi. Semoga kamu semakin waspada dan dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang sama di masa depan.