BENPARK - Sudah tahu belum siapa penghuni daratan dengan cangkang yang menjadi juara keempat terbesar di dunia? Kalau kamu sudah familiar, pasti langsung terlintas nama si kura-kura Pardalis. Betul sekali, kali ini kita bakal ngobrolin tentang kura-kura Pardalis, sang raksasa darat peringkat empat terbesar di dunia.
Menariknya, kura-kura yang satu ini punya julukan lain juga, lho yaitu kura-kura Leopard. Tapi, karena nama Pardalis lebih dikenal, kita akan tetap pakai nama itu di bahasan kita kali ini. Siap, kan?
Klasifikasi Ilmiah
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Famili : Testudinidae
Genus : Stigmochelys
Spesies : S. pardalis
Nama Latin/Ilmiah : Stigmochelys pardalis
Bentuk Fisik
Kura-kura Pardalis menempati peringkat keempat sebagai kura-kura darat terbesar di dunia. Bayangkan, ketika dewasa, panjangnya bisa mencapai 70 cm dengan berat sekitar 40 kilogram. Luar biasa, kan? Tak heran kalau dia bisa bersanding dengan tiga raksasa lainnya seperti Galapagos, Aldabra, dan Sulcata.
Karapas Pardalis punya ciri khas, berbentuk kubah tinggi dengan sisi yang curam, nyaris vertikal. Saat masih remaja, cangkangnya dipenuhi dengan pola-pola hitam berbentuk bintik, bercak, atau garis-garis di atas latar kuning. Namun, seiring bertambahnya usia, pola-pola ini memudar, berganti warna coklat atau abu-abu yang lebih tenang. Bagian kepala dan anggota tubuhnya biasanya berwarna kuning, atau terkadang cokelat.
Penyebaran wilayah
Tahu nggak sih? Kura-kura Pardalis ini punya habitat yang luas banget, tersebar di daerah-daerah kering dan sabana di Afrika timur dan selatan. Rentang wilayahnya membentang dari Sudan Selatan dan Somalia, melewati Afrika Timur, hingga mencapai Afrika Selatan dan Namibia. Tapi, spesies yang tangguh ini biasanya nggak ditemukan di hutan-hutan lembap Afrika Tengah.
Makanan
Kura-kura Pardalis merupakan hewan herbivora sejati, jadi makanan idealnya adalah rumput yang kaya serat dan berwarna hijau segar. Pastikan rumput yang diberikan bebas dari pestisida, ya, karena itu sangat bermanfaat untuk kesehatannya.
Selain rumput, seperti jenis Timothy atau Hay, kamu juga bisa menawarkan berbagai sayuran sebagai variasi dalam dietnya.
Yang perlu diingat, hindari memberikan makanan yang mengandung oksalat tinggi, seperti bit hijau, Swiss chard, dan bayam. Buah-buahan tertentu juga sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan masalah pencernaan dan diare, yang berisiko menyebabkan dehidrasi.
Satu hal lagi, jangan pernah memberi makanan anjing, kucing, atau sumber protein hewani lainnya. Ini bisa merusak ginjal kura-kura Pardalis. Jadi, sudah jelas, kan?
Habitat & Karakteristik
Pernahkah kamu penasaran di mana habitat kura-kura Pardalis? Ternyata, kura-kura bercorak mirip leopard ini menghuni berbagai tipe lingkungan, menjadikannya salah satu spesies yang paling bervariasi di antara kura-kura Afrika lainnya. Di mana saja, ya? Mereka bisa ditemukan di padang rumput, semak berduri, belantara, dan sabana, serta dapat hidup di ketinggian dari permukaan laut hingga 2.900 meter, atau sekitar 9.500 kaki.
Jika membahas tentang karakteristiknya, ada beberapa hal menarik mengenai kura-kura Pardalis. Seperti kura-kura lainnya, mereka bergerak lambat, tenang, dan tidak agresif. Namun, saat mencapai ukuran dewasa, kadang-kadang mereka bisa salah mengira jari sebagai makanan.
Perlu dicatat bahwa kura-kura umumnya tidak menggigit manusia, mereka lebih memilih untuk mundur ke dalam cangkang saat merasa terancam.
Berbeda dengan beberapa spesies kura-kura lainnya, Pardalis bukanlah pendaki atau penggali yang ulung. Di alam liar, jantan dapat menunjukkan sikap agresif terhadap jantan lain saat musim kawin, tetapi jika di penangkaran, mereka cenderung lebih jinak.
Oh iya, satu hal yang menarik, kura-kura Leopard tidak melakukan hibernasi karena berasal dari iklim yang hangat sepanjang tahun. Meskipun begitu, tingkat metabolisme dan energi mereka bisa menurun selama bulan-bulan yang lebih dingin.
Temperamen
Dari segi temperamen, kura-kura Pardalis dikenal sebagai hewan yang ramah. Saat kamu menyentuh atau memegang bagian tubuhnya, biasanya mereka akan bersikap acuh tak acuh. Namun, jika merasa terancam, mereka akan segera berlindung di dalam cangkang sebagai bentuk perlindungan.